Senin, 04 Mei 2015
WAWASAN NUSANTARA
Apa Wawasan Nusantara?
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiwai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. Selain itu juga bisa berarti cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Mengapa Wawasan Nusantara Harus Ada?
Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia.
Bagaimana Tujuan Wawasan Nusantara Itu?
Wawasan nusantara dalam TAP MPR 1983 adalah konsepsi untuk mencapai tujuan pembangunan nasional :
- Kesatuan Politik
- Kesatuan Ekonomi
- Kesatuan Sosial Budaya
- Kesatuan Pertahanan Keamanan
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai sektor.
Link : http://apadefinisinya.blogspot.com
2 PROVINSI DI INDONESIA (SULAWESI UTARA dan BANTEN)
PROVINSI
SULAWESI UTARA
Demografi
Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2010 sebanyak kurang lebih 2.270.596 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,28 persen/tahun. Hampir 45% penduduk tinggal di perkotaan, dan sisanya sebesar 55% tinggal di pedesaan. Angka partisipasi sekolah untuk tingkat sekolah dasar lumayan tinggi sebesar 96,10% sehingga penduduk yg tidak menikmati bangku sekolah dasar hanya kurang dari 5%.
Siaran Televisi Lokal
HEWAN
Provinsi Sulawesi
Utara terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dengan Ibu kota terletak di
kota Manado. Provinsi ini di sebelah selatan
berbatasan dengan provinsi Gorontalo yang merupakan
hasil pemekaran wilayah dari provinsi Sulawesi Utara. Sementara
kepulauan Sangihe dan Talaud merupakan bagian utara dari provinsi ini merupakan
berbatasan dengan Davao del Sur di negara
Filipina
Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2010 sebanyak kurang lebih 2.270.596 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,28 persen/tahun. Hampir 45% penduduk tinggal di perkotaan, dan sisanya sebesar 55% tinggal di pedesaan. Angka partisipasi sekolah untuk tingkat sekolah dasar lumayan tinggi sebesar 96,10% sehingga penduduk yg tidak menikmati bangku sekolah dasar hanya kurang dari 5%.
Siaran Televisi Lokal
- Pacific TV (Kompas TV)
- Manado TV (Berita Satu)
- TV5d
- TVRI Manado
- Manado Channel
- Channel one (B Channel)
- Cahaya TV
- Gospel Overseas TV (GO TV)
Makanan Khas
Makanan khas Sulawesi Utara yang paling populer adalah Tinutuan atau Midal (bubur Manado). Di daerah Minahasa terdapat makanan khas yang jarang
ditemui di daerah lainnya di Indonesia, seperti rintek
wuuk (biasa disebut RW) atau daging anjing, daging ular, daging babi
dan paniki (daging kelelawar). Makanan khas lainnya seperti woku
blanga dan cakalang fufu sering ditemui di daerah pesisir.
TEMPAT WISATA
1. Pulau
Bunaken.
Tempat wisata paling menarik yang wajib anda kunjungi jika berkunjung ke Sulawesi Utara tentulah pulau bunaken. Tak lengkap rasanya berkunjung ke Sulawesi Utara jika tidak menikmati keindahan pulau seluas 8,08 km² dan terletak di teluk Manado, apalagi bagi mereka yang mempunyai hobi menyelam. Keindahan Taman Laut Bunaken tidak bisa dipungkiri lagi. Bahkan oleh beberapa media bunaken termasuk kedalam salah satu tempat wisata bawah laut didunia yang wajib untuk dikunjungi. Untuk mencapai pulau bunaken dibutuhkan waktu kurang lebih 35 menit dengan menggunakan kapal cepat (speed boat) dari Manado.
Tempat wisata paling menarik yang wajib anda kunjungi jika berkunjung ke Sulawesi Utara tentulah pulau bunaken. Tak lengkap rasanya berkunjung ke Sulawesi Utara jika tidak menikmati keindahan pulau seluas 8,08 km² dan terletak di teluk Manado, apalagi bagi mereka yang mempunyai hobi menyelam. Keindahan Taman Laut Bunaken tidak bisa dipungkiri lagi. Bahkan oleh beberapa media bunaken termasuk kedalam salah satu tempat wisata bawah laut didunia yang wajib untuk dikunjungi. Untuk mencapai pulau bunaken dibutuhkan waktu kurang lebih 35 menit dengan menggunakan kapal cepat (speed boat) dari Manado.
2. Bukit Doa Tomohon.
Bagi anda yang senang menikmati keindahan dan kesejukan alam di ketinggian maka bukit doa tomohon me
rupakan tempat wisata menarik yang wajib anda kunjungi. Disini, anda akan disuguhi pemandangan alam yang sangat mempesona dan bisa memanjakan mata bagi siapa saja yang datang berkunjung ke tempat ini. Tak heran karena keindahan alam dibukit doa Tomohon, tempat ini sering kali dijadikan tempat foto preweding. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat ini sekitar 30 menit perjalanan dari Manado
Bagi anda yang senang menikmati keindahan dan kesejukan alam di ketinggian maka bukit doa tomohon me
rupakan tempat wisata menarik yang wajib anda kunjungi. Disini, anda akan disuguhi pemandangan alam yang sangat mempesona dan bisa memanjakan mata bagi siapa saja yang datang berkunjung ke tempat ini. Tak heran karena keindahan alam dibukit doa Tomohon, tempat ini sering kali dijadikan tempat foto preweding. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat ini sekitar 30 menit perjalanan dari Manado
3. Danau Linow.
Masih di Tomohon, di Kota yang dikenal dengan julukan kota bunga, anda bisa juga menikmati keindahan alam danau linow. Yang membuat danau ini menarik karena air di danau ini bisa berubah-ubah warnanya karena sebagian danau ini mengandung belerang. Untuk menuju ke danau linow membutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit dari Manado. Untuk menikmati tempat ini, akan dikenakan tarif masuk sebesar 25 ribu rupiah. Tarif tersebut tak sebanding dengan apa yang akan anda dapatkan
Masih di Tomohon, di Kota yang dikenal dengan julukan kota bunga, anda bisa juga menikmati keindahan alam danau linow. Yang membuat danau ini menarik karena air di danau ini bisa berubah-ubah warnanya karena sebagian danau ini mengandung belerang. Untuk menuju ke danau linow membutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit dari Manado. Untuk menikmati tempat ini, akan dikenakan tarif masuk sebesar 25 ribu rupiah. Tarif tersebut tak sebanding dengan apa yang akan anda dapatkan
4. Pulau Siladen.
Pulau Siladen terletak disebelah timur laut pulau bunaken dan mempunyai luas 31,25 ha dan dikelilingi oleh pantai pasir putih, laut dengan terumbu karang dengan biota laut yang beraneka bentuk dan warna sehingga membentuk suatu taaman laut yang cukup indah. Keliling pulau, snorkling, berjemur di pantai dengan pasir putih, photografi underwater merupakan kegiatan yang bisa anda nikmati di tempat ini.
Pulau Siladen terletak disebelah timur laut pulau bunaken dan mempunyai luas 31,25 ha dan dikelilingi oleh pantai pasir putih, laut dengan terumbu karang dengan biota laut yang beraneka bentuk dan warna sehingga membentuk suatu taaman laut yang cukup indah. Keliling pulau, snorkling, berjemur di pantai dengan pasir putih, photografi underwater merupakan kegiatan yang bisa anda nikmati di tempat ini.
5. Pulau Lihaga.
Masih banyak wisatawan yang tidak mengetahui keberadaan pulau ini karena pulau ini merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang terletak di Likupang Kab. Minahasa Utara. Di pulau lihaga anda akan disajikan pemandangan pasir putih begitu halus dan air laut yang sangat jernih. Untuk mencapai pulau lihaga, dari Manado dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan hingga ke pelabuhan terdekat dan dilanjutkan dengan perjalanan dengan kapal yang bisa disewa dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Masih banyak wisatawan yang tidak mengetahui keberadaan pulau ini karena pulau ini merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang terletak di Likupang Kab. Minahasa Utara. Di pulau lihaga anda akan disajikan pemandangan pasir putih begitu halus dan air laut yang sangat jernih. Untuk mencapai pulau lihaga, dari Manado dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan hingga ke pelabuhan terdekat dan dilanjutkan dengan perjalanan dengan kapal yang bisa disewa dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
6. Pantai Lakban.
Pantai lakban merupakan salah satu daerah tujuan wisata pantai di Sulut dan terletak di Kec. Ratatotok Kab. Minahasa Tenggara. Jarak yang ditempuh untuk mencapai tempat ini memakan waktu 3 jam lebih dari Manado. Bukan waktu yang singkat untuk mencapai tempat ini, akan tetapi perjalanan yang lama untuk mencapai pantai lakban akan terbayar lunas begitu tiba di pantai lakban.
Pantai lakban merupakan salah satu daerah tujuan wisata pantai di Sulut dan terletak di Kec. Ratatotok Kab. Minahasa Tenggara. Jarak yang ditempuh untuk mencapai tempat ini memakan waktu 3 jam lebih dari Manado. Bukan waktu yang singkat untuk mencapai tempat ini, akan tetapi perjalanan yang lama untuk mencapai pantai lakban akan terbayar lunas begitu tiba di pantai lakban.
7. Bukit Kasih Kanonang.
Selain bukit doa Tomohon, Bukit kasih kanonang yang terletak di Kecamatan Kawangkoan kabupaten Minahasa merupakan objek wisata pegunungan menarik yang wajib untuk anda kunjungi. Bukit kasih kanonang melambangkan simbol kerukunan antar umat bergama yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Di tempat ini beridir lima tempat ibadah umat bergama yang ada di Sulawesi Utara. Dari Manado dibutuhkan waktu kurang lebih 90 menit untuk mencapai tempat ini.
Selain bukit doa Tomohon, Bukit kasih kanonang yang terletak di Kecamatan Kawangkoan kabupaten Minahasa merupakan objek wisata pegunungan menarik yang wajib untuk anda kunjungi. Bukit kasih kanonang melambangkan simbol kerukunan antar umat bergama yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Di tempat ini beridir lima tempat ibadah umat bergama yang ada di Sulawesi Utara. Dari Manado dibutuhkan waktu kurang lebih 90 menit untuk mencapai tempat ini.
8. Gunung berapi bawah laut mahangetang.
Gunung berapi bawah laut Mahangetang merupakan salah satu gunung berapa didunia yang masih aktif dan berada di perairan yang cukup dangkal sehingga anda bisa melihat salah satu kedahsyatan alam yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Oleh masyarakat setempat, Gunung berapi bawah laut Mahangetang sering disebut dengan “Banua Wuhu”
Gunung berapi bawah laut Mahangetang merupakan salah satu gunung berapa didunia yang masih aktif dan berada di perairan yang cukup dangkal sehingga anda bisa melihat salah satu kedahsyatan alam yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Oleh masyarakat setempat, Gunung berapi bawah laut Mahangetang sering disebut dengan “Banua Wuhu”
9. Taman Nasional Tangkoko.
Taman nasional tangkoko merupakan kawasan konservasi dan merupakan tempat menetapnya beberapa satwa khas Propinsi Sulut yang tidak bisa ditemukan di daerah lain seperti primata terkecil dunia (tarsius), monyet hitam (Macaca niagra) dan burung rangkong. Taman Nasional Tangkoko terletak di Batu Putih Bitung Utara, Kota Bitung Sulawesi Utara. Lokasi ini berjarak sekitar 60 km dari kota Manado dan 20 Km dari kota Bitung.
Taman nasional tangkoko merupakan kawasan konservasi dan merupakan tempat menetapnya beberapa satwa khas Propinsi Sulut yang tidak bisa ditemukan di daerah lain seperti primata terkecil dunia (tarsius), monyet hitam (Macaca niagra) dan burung rangkong. Taman Nasional Tangkoko terletak di Batu Putih Bitung Utara, Kota Bitung Sulawesi Utara. Lokasi ini berjarak sekitar 60 km dari kota Manado dan 20 Km dari kota Bitung.
10. Waruga. Inilah
tempat wisata menarik lainnya di Sulawesi Utara. Waruga merupakan makam jaman purbakala yang terbuat dari bebatuan. Uniknya, posisi jenazah yang di kuburkan di waruga layaknya janin di dalam rahim. Di seluruh Minahasa terdapat beberapa waruga namun yang menjadi rekomendasi adalah waruga di desa sawangan kecamatan Airmadidi kabupaten Minahasa Utara.
tempat wisata menarik lainnya di Sulawesi Utara. Waruga merupakan makam jaman purbakala yang terbuat dari bebatuan. Uniknya, posisi jenazah yang di kuburkan di waruga layaknya janin di dalam rahim. Di seluruh Minahasa terdapat beberapa waruga namun yang menjadi rekomendasi adalah waruga di desa sawangan kecamatan Airmadidi kabupaten Minahasa Utara.
HEWAN
Anoa Pegunungan
atau Bubalus quarlesi merupakan satu dari dua jenis Anoa.
Jenis lainnya adalah Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Anoa
Pegunungan dan kerabat dekatnya, Anoa Dataran Rendah, merupakan hewan khas yang
endemik Pulau Sulawesi. Hewan endemik ini pun termasuk salah satu hewan langka di Indonesia dan hewan yang
dilindungi di Indonesia.
Nama latin
hewan dari famili bovidae ini adalah Bubalus quarlesi (Ouwens,
1910). Sedangkan dalam bahasa Inggris binatang langka asal pulau Sulawesi ini
biasa disebut sebagai Mountain Anoa. Penambahan kata pegunungan pada nama anoa
ini didasarkan pada habitatnya yang terletak di dataran tinggi.
Tarsius tarsier (Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu)
adalah suatu jenis primata kecil, memiliki
tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan
telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.
Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang
istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki
mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu
pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu,
kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima
jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga
yang memiliki cakar yang digunakan untuk grooming.
Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra)
Merupakan jenis primata yang mulai langka dan terancam
kepunahan. Kera Hitam Sulawesi yang dalam bahasa latin disebut Macaca
nigra merupakan satwa endemik Sulawesi Utara.
Kera Hitam Sulawesi selain mempunyai bulu yang berwarna hitam
juga mempunyai ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Kera yang oleh
masyarakat setempat disebut Yaki ini semakin hari semakin langka dan terancam
punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically
Endangered (Krisis).
Kera Hitam Sulawesi sering juga disebut monyet berjambul. Dan
oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai, Dihe.
Dalam bahasa Inggris primata langka ini disebut dengan beberapa nama
diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape, Celebes Black
Macaque, Celebes Crested Macaque, Celebes Macaque, Crested Black Macaque,
Gorontalo Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam
Sulawesi dinamai Macaca nigra yang bersinonim dengan Macaca
lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins,
1824).
PROVINSI BANTEN
Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan
bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun
dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat
pemerintahannya berada di Kota Serang.
Geografis
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan
105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur,
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000
luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 kota,
4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa.
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial,
Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena
dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten merupakan
jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi geografis, dan
pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang,
dan Kota Tangerang
Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi
wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah
Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai
antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta,
dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
BATAS WILAYAH
Utara |
Laut Jawa |
Selatan | Samudera Indonesia |
Barat | Selat Sunda |
Timur | Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa Barat |
Topografi
Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut:
- Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 hektare
- Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare
- Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50 hektare
Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya
wilayah hutan dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004
menjadi 213.629,77 hektare.
Sejarah
Banten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada masa
lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta
dengan masyarakat yang terbuka, dan makmur. Banten pada abad ke-5 merupakan
bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah
satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang
atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang,
Kecamatan Munjul, Pandeglang,
Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947, dan berisi 2 baris kalimat
berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut
mengagungkan keberanian Raja Purnawarman. Setelah
runtuhnya Kerajaan Tarumanagara (menurut
beberapa sejarawan ini akibat serangan Kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali
Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513,
Bantam menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis
tersebut, Bantam adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan
Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang
dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari
Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin,
mendirikan Kesultanan Banten
di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus
Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibu kota atau pakuan
(berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di
Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan
diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja
dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana
Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena
tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan
dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja
baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus
kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
Dengan dihancurkannya Pajajaran maka Banten mewarisi wilayah Lampung
dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten
tulisan Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut: "From the
beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the
ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions
was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to
Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region."[3]
Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana
dilaporkan oleh J. de Barros, Bantam merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Bantam terletak
di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu
panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa;
masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai
yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale
dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di
sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat
berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang
dindingnya terbuat dari bata, dan lebarnya tujuh telapak tangan.
Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat,
dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun
yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan, dan kesenian rakyat, dan
sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun.
Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan, dan beratap, disebut
Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya.
Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid agung.
Pada awal abad ke-17 Masehi, Bantam merupakan salah satu pusat
perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata
administrasi modern pemerintahan, dan kepelabuhan sangat menunjang bagi
tumbuhnya perekonomian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah
yang sekarang menjadi Provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Bantam untuk pertama kalinya,
orang Portugis telah lama masuk ke Bantam. Kemudian orang Inggris mendirikan
loji di Bantam, dan disusul oleh orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Perancis, dan Denmark pun pernah datang
di Bantam. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai
pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Bantam (1601), setelah armada
mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Bantam. Orang Inggris pun
tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Bantam (1684) akibat tindakan orang
Belanda.
Litografi berdasarkan
lukisan oleh Abraham Salm dengan
pemandangan di Banten (1865-1872)
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi, dan dekonsentrasi yang lebih
luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi
pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat
keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran
Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507.
Banten menjadi salah satu keresidenan yaitu Bantam Regentschappen dalam
Provincie West Java di samping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Preanger
(Priangan), dan Cirebon.
Budaya dan nilai
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam
dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup
berdampingan dengan damai.
Potensi, dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni
bela diri Pencak silat, Debus,
Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan
Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain
Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan
lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam merupakan suku
asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi
antimodernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku
Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas
5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy
umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah
ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus
dipelihara, dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
Bahasa
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara
menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut
dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa
tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama
tercipta pada masa Kesultanan Mataram
menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa Barat).
Namun, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak
dan Pandeglang menggunakan bahasa Sunda Campuran
Sunda Kuno, Sunda Modern, dan bahasa Indonesia, di Serang, dan Cilegon, bahasa Jawa Banten
digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang
beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan dialek Betawi, bahasa
Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.
Senjata tradisional
Golok adalah senjata tradisional di Banten
sama seperti senjata tradisional Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Rumah adat
Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap, dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy.
Tempat wisata di Banten
Masjid Agung Banten
Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional
Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional, dan lokasi
konservasi alam yang penting di Indonesia, dan dunia. Selain keindahan hutan
tropis dataran rendah, badak bercula satu
merupakan primadona daya tarik dari lokasi ini.
Taman nasional ini terletak di semenanjung paling barat Pulau
Jawa, ditambah dengan beberapa pulau kecil seperti halnya Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan. Titik tertinggi adalah Gunung
Honje. Ciri khas taman nasional ini adalah perannya sebagai habitat
alami berbagai jenis hewan yang dilindungi, seperti badak jawa, rusa,
kijang, banteng, berbagai jenis primata, babi hutan, kucing hutan, kukang, dan aneka jenis burung.
Kawasan ini dapat dicapai melalui Labuan atau melalui jalan laut
dengan perahu menuju salah satu pulau yang ada. Ujung Kulon telah dilengkapi
dengan berbagai sarana jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih.
Sarana pariwisata seperti penginapan, pusat informasi, pemandu
wisata, dan sarana transportasi juga telah tersedia. UNESCO telah menyatakan bahwa area Ujung Kulon merupakan
situs cagar alam warisan dunia.
Gunung Karang
Sejak tahun 2012, Gunung Karang telah menjadi daya tarik
wisatawan yang khususnya mereka pecinta alam, karena kondisi hutan Gunung
Karang yang masih alami, dan juga suburnya tanaman anggrek di kawasan hutan hujan gunung ini.
Sebenarnya Gunung Karang merupakan lokasi wisata ziarah, namun karena keindahan
alamnya, gunung setinggi 1778 mdpl
ini juga menarik bagi para pecinta alam untuk menakhlukan puncak yang sering di
ebut dengan puncak sumur tujuh.
Pulau Dua/Pulau Burung
Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa
gugus karang, berbagai jenis ikan laut, dan tentu saja berbagai jenis burung.
Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April, dan Agustus,
pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari
berbagai negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari
Benua Australia, Asia, dan Afrika.
Pulau Dua bisa dicapai dengan perahu tradisional atau perahu
motor; atau dengan berjalan kaki dalam waktu 15 s.d. 30 menit melalui daerah
pertambakan di Desa Sawah Luhur,
Kasemen. Memang, akibat sedimentasi selama
puluhan tahun, pulau ini telah menyatu dengan daratan Jawa.
Pulau Umang
Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan
objek wisata Pantai Pandeglang, berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung
Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang
menyediakan berbagai fasilitas rekreasi, dan hiburan yang menarik. Di pulau
ini, terdapat resor yang ditata dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi
dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis, sunset lounge, klub
pantai, kolam renang, dan sebagainya. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga,
dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan tenis,
tempat karaoke, dan lain-lain. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan relatif
mudah.
Perusahaan pengelola kawasan ini menyediakan penyewaan mobil
dari Jakarta menuju pulau ini, atau dapat juga dicapai dari kawasan Ujung
Kulon.
Gunung Karakatau
Gunung Krakatau yang sebenarnya termasuk wilayah Provinsi
Lampung ini terletak di perairan Selat Sunda. Dan merupakan salah satu gunung
yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1883.
Suara letusan terdengar sampai ke kawasan Benua Australia, bahkan awan panasnya
menyelimuti beberapa kawasan Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat Gunung
Krakatau kemudian membentuk anak gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau
yang muncul ke permukaan pada tahun 1928 yang hingga kini masih tetap aktif.
Meski berada di Selat Sunda serta wilayah Lampung, kawasan wisata alam ini
lebih mudah dicapai dari Pantai Anyer-Carita, dan izin mendarat di Pulau Gunung
Api Anak Krakatau juga bisa diperoleh di kawasan ini, dibutuhkan waktu sekitar
satu jam menggunakan perahu motor cepat untuk mencapainya. Lokasi wisata ini
menawarkan wisata alam seperti misalnya berkemah, berjalan kaki, memancing, dan
pemandangan alam laut yang indah.
Rawadano
Rawadano atau nama lain Cagar Alam Rawa Danau terletak di
Kabupaten Serang, dan berjarak 101 km dari Jakarta. Kawasan ini merupakan
kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini
sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Pulau ini menjadi
tempat bersarang bagi aneka jenis binatang reptil, seperti ular, dan buaya.
Tidak kurang dari 250 jenis burung bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai
lokasi ini melalui tiga jalur, yaitu; Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano,
Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan
Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.
Kang dan Nong Banten
Kang, dan Nong Banten adalah sebutan untuk Duta Wisata, Pemuda,
dan Pembangunan Provinsi Banten. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2000, dan
diikuti oleh 2 kabupaten, dan 1 kota yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan
Kabupaten Pandeglang. Baru pada tahun 2001 Tangerang, dan Lebak ikut serta.
Kang Nong Banten 2012 di Hotel Ratu Bidakara, Serang.
Langganan:
Postingan (Atom)